"SELAMAT DATANG DI BLOG INI - SEMOGA ANDA MENDAPATKAN APA YANG ANDA CARI DI SINI"

Tuesday, June 11, 2013

Tips memimpin : Menjadi "Pendengar yang baik"

 

Dapat dikatakan secara kategorikal bahwa tidak ada manusia yang demikian pintarnya sehingga ia tidak lagi perlu belajar dari orang lain. Atau demikian obyektif dan rasionalnya sehingga ia tidak lagi memerlukan masukan dari berbagai pihak dengan siapa ia melakukan interaksi.


Dalam kehidupan organisasi, setiap orang, termasuk pemimpin perlu untuk :

  • Mendengarkan perintah, instruksi, nasihat dan pengarahan dari atasannya;
  • Mendengarkan saran, pandangan, dan nasihat dari rekan-rekan pimpinan yang setingkat dengannya;
  • Memperoleh pengetahuan baru dari para ahli, baik yang berada di dalam maupun di luar organisasi;
  • Mendengarkan para bawahan yang ingin menyampaikan saran dan pendapat, bahkan juga mungkin keluhan dan masalah yang dipandangnya tidak dapat dipecahkannya sendiri.



Dari kesemuanya itu, berarti bahwa seorang pimpinan perlu pula melatih diri menjadi “pendengar yang baik”. Ternyata menjadi “pendengar yang baik” bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi seorang pimpinann yang karena status, posisi dan wewenangnya biasa didengar dan bukan mendengar. Tanpa membedakan untuk maksud apa seseorang perlu mendengar orang lain, sepuluh hal berikut ini diperlukan agar seseorang menjadi pendengar yang efektif, yaitu  :

  1. Berhentilah berbicara, karena seseorang tidak akan dapat mendengarkan dengan baik pada waktu ia sendiri sedang berbicara;
  2. Timbulkan suasana yang memungkinkan orang yang berbicara melakukannya dalam suasana bebas tanpa diliputi oleh rasa takut;
  3. Tunjukan kepada orang  yang sedang berbicara bahwa Anda ingin mendengarkan hal-hal yang ingin disampaikannya;
  4. Jauhkanlah hal-hal yang mungkin menjadi distraksi;
  5. Tumbuhkan rasa empati, dalam arti Anda dapat menempatkan diri (masuk) dalam posisi orang yang sedang berbicara itu;
  6. Bersikap sabar, dalam arti menyediakan waktu yang cukup untuk mendengarkannya dan hendaknya dihindari Anda atau pendengar lainnya melakukan interupsi dalam bentuk apapun. Dalam hal ini juga termasuk, mengurangi segala faktor pengganggu yang mungkin dapat mengganggu atau memutuskan pembicaraan (konsentrasi pembicaraan dan pendengaran), seperti mematikan HP di kala sedang mendengarkan pembicaraan orang lain;
  7. Pendengar hendaknya tidak emosional, apalagi marah, karena seseorang yang sedang marah akan menginterpretasikan kata-kata orang lain (yang sedang berbicara) dengan salah atau tidak tepat;
  8. Pendengar yang baik tidak akan (senantiasa menghindari) beradu argumentasi dengan pembicara dan tidak pula melemparkan kritik terhadap apa yang dikatakan pembicara. Dengan berargumentasi atau melemparkan kritik, maka akan menempatkan pembicara berada pada posisi defensif yang mungkin akan mengakibatkannya berhenti berbicara (mengeluarkan isi hati, pendapat atau pengetahuannya);
  9. Pendengar sebaiknya mengajukan pertanyaan, misalnya untuk kejelasan (mengajukan pertanyaan informatif), yang sekaligus menunjukan bahwa ia adalah seorang pendengar yang betul-betul menaruh minat pada hal yang sedang dibicarakan;
  10. Berhenti bicara, sebagai pedoman yang pertama dan terakhir untuk menjadi pendengar yang efektif.





No comments:

Post a Comment

Kata Bijak :