Berdasarkan sifatnya pidato dapat dibedakan atas :
Pidato Propaganda ;
Kata propaganda berasal dari bahasa Perancis
yaitu nama pekerjaan propanger yaitu menyiarkan, menalarkan,
mengusahakan supaya diakui atau diterima oleh umum. Jadi propaganda berarti
menyiarkan dengan maksud supaya diakui atau diterima oleh umum.
F Pidato Agitasi ;
Agitasi berasal dari bahasa Perancis
Agiter yang berarti menggoncang-kan, menimbulkan pergerakan-pergerakan
(dengan kekerasan). Pidato agitasi biasanya lebih banyak perasaan, bersemangat,
gaya berapi-api menggerakkan emosi seperti apa yang dikehendaki oleh pembicara.
Misalnya : pidato perjuangan dan sebagainya.
F Pidato Penerangan ;
Pidato ini bertujuan untuk menerangkan suatu
masalah atau keadaan. dalam pidato penerangan lebih banyak menggunakan
penalaran dari pada perasaan yang perlu diperhatikan dalam pidato penerangan
ialah :
Patos : Memberikan kesan simpatisan
Etos : Memegang teguh etika masyarakat.
Logos : Berbicara secara logis.
Pidato penerangan juga bertujuan untuk mencegah pendengar atau masa memperoleh
pandangan yang keliru, salah penafsiran dan sebagainya. Jika penerangan
berlangsung berjalan dengan baik, maka pendengar yang tadinya dijejali dengan pandangan yang
keliru lambat laun akan dapat mengerti sehingga akan memberikan dukungan kepada
pembicara (Pemerintah, Partai Oposisi dan sebagainya).
F Pidato Kotbah ;
Pidato ini umumnya dilakukan oleh Alim
Ulama, ustad, Pendeta, Pastor, Biksu, dan sebagainya. Pidato ini lebih banyak menggunakan nada dan gaya bahasa khusus
serta sering mengutip ayat–ayat suci, ucapan- ucapan nabi, dalil–dalil agama
dan sebagainya.
F Pidato Ilmiah ;
Pidato yang disampaikan secara khusus dan
mendalam oleh seorang ahli sesuai dengan bidang keahliannya. Pidato ilmiah
lebih banyak menekankan pengguna bahasa yang baik dan benar serta sistimatis
dan rasional untuk menyampai-kan pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam pidato
ini diperlukan fakta dan data serta menggunakan argumentasi yang kuat sehingga
para pendengar semakin yakin akan kebenaran yang akan disampaikan atau
disajikan.
Bahan Bacaan :
1. Taufik S., 1980 Teknik berpidato di
Muka Umum Penerbit SS Enam Dua
Surabaya.
2. Darni “Berpidato-Berdebat” Astama
Buku ABEBE – Semarang.
3. Dr. Gorys Keraf, 1979, “Komposis–sebuah
Pengantar Kemahiran Bahasa Penerbit”
Penerbit Nusa Indah – Ende.
4. Dr. Dale Carnegie, “Teknik dan Seni
Berpidato” diterjemahkan oleh
Drs. Wiyanto,
penerbit Nurcahya.
5. Efendi M. Siregar, 1984 “Teknik Berpidato
dan Menguasai Massa” Penerbit CV. Sarana Aksara Pelita.
No comments:
Post a Comment