Gaya Kepemimpinan Menurut Wendell L. French
Wendell L. French dalam bukunya yang berjudul “The Personal Management Process, Fourth edition (1978), membedakan empat gaya kepemimpinan, yaitu : kepemimpinan otokratis, kepemimpinan birokratis, kepemimpinan demokratis, dan kepemimpinan bebas.
Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan ini
kadang-kadang dikatakan sebagai kepemimpinan yang terpusat pada diri pemimpin (leader centre) atau gaya direktif. Gaya
ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk yang datangnya dari pimpinan dan
sangat terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran serta anak buah dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan. Pemimpin secara sepihak menentukan peran
serta apa, bagaimana, kapan, dan bilamana berbagai tugas harus dikerjakan. Yang
menonjol dalam gaya ini adalah pemberian perintah. Pemimpin otokratis adalah
seorang yang memerintah dan menghendaki kepatuhan. Ia memerintah berdasarkan
kemampuannya untuk memberikan hadian serta menjatuhkan hukuman.
Gaya Kepemimpinan Birokratis
Gaya kepemimpinan ini dapat
dilukiskan dengan kalimat “memimpin berdasarkan peraturan”. Perilaku pemimpin ditandai
dengan ketatnya pelaksanaan prosedur yang berlaku bagi pemimpin dan anak
buahnya. Sebenarnya gaya ini merupakan bentuk lain dari gaya kepemimpinan
otokratis.
Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya ini kadang-kadang disebut
juga sebagai gaya kepemimpinan yang terpusat pada anak buah (employee centre), kepemimpinan dengan
kesederajatan (equilitarian),
kepemimpinan konsultatif atau partisipatif. Dalam gaya ini terjadi komunikasi
dua arah. Pemimpin berkonsultasi dengan anak buah untuk merumuskan tindakan dan
keputusan bersama. Keputusan bersama itu tentu saja tidak mencakup keputusan
tentang tujuan organisasi.
Gaya Kepemimpinan Bebas
Dalam gaya kepemimpinan ini,
pemimpin sedikit sekali menggunakan kekuasaannya atau sama sekali membiarkan
anak buahnya untuk berbuat sesuka hatinya. Gaya kepemimpinan bebas ini dapat
dikatakan sebagai tiada kepemimpinan. Pemimpin melimpahkan sepenuhnya kepada
anak buahnya dalam menentukan tujuan serta cara yang dipilih untuk mencapai
tujuan itu. Peran pemimpin hanyalah menyediakan keterangan yang diperlukan
serta mengadakan hubungan dengan pihak luar.
Lalu.. bagaimana penerapan masing-masing
gaya kepemimpinan tersebut?
Diantara keempat gaya
kepemimpinan tersebut di atas, tidak satu pun paling efektif untuk diterapkan
dalam segala situasi. Mungkin pada suatu saat gaya kepemimpinan yang satu lebih
berhasil daripada gaya kepemimpinan lainnya. Misalnya gaya kepemimpinan bebas
mungkin paling tepat diterapkan untuk memimpin sekelompok seniman (artis), atau
sekelompok tenaga ahli yang bergerak dalam suatu proyek penelitian ilmiah. Jika
memimpin sekelompok tenaga ahli dalam suatu proyek ilmiah yang berbahaya,
barangkali akan lebih aman diterapkan gaya kepemimpinan otokratis.
Gaya kepemimpinan demokratis
boleh jadi lebih tepat untuk memimpin masyarakat yang tingkat pengetahuannya
cukup tinggi, tetapi akan merupakan hambatan jika diterapkan terhadap
masyarakat yang masih terbelakang.
No comments:
Post a Comment