"SELAMAT DATANG DI BLOG INI - SEMOGA ANDA MENDAPATKAN APA YANG ANDA CARI DI SINI"

Monday, June 10, 2013

Komitmen kepemimpinan

James M. Kouzez dan Barry Z. Posner dalam buku mereka yang berjudul “The Leadership Challenge (1987),  mengemukakan sepuluh komitmen kepemimpinan yang diharapkan dari setiap pemimpin, yaitu :

A.   Mencari peluang-peluang yang menantang
Pandangan ini berarti bahwa seorang pemimpin diharapkan senantiasa berusaha agar “status quo” atau “kemapanan yang statis” tidak perlu dipertahankan, namun sebaliknya segera harus diubah demi penyesuaian dengan gelombang perubahan yang terjadi.

Agar komitmen tersebut dapat terlaksana secara nyata dalam kehidupan organisasi, maka diperlukan langkah-langkah strategis, antara lain :

1)   Memperlakukan setiap penugasan kerja (assigment) sebagai suatu “petualangan” yang menggairahkan dan penuh dengan harapan untuk dapat menemukan rahasia atau misteri baru sukses masa depan.
2) Secara aktif memiliki kepedulian dan mempertanyakan setiap “status quo” atau “kemapanan yang statis” dan secara sungguh-sungguh selalu mencari strategi maupun cara yang tepat untuk merubah keadaan sehingga dapat merencanakan perubahan atau peluang baru.

B.    Berani mencoba dan bersedia menanggung resiko

Komitmen ini mempunyai maksud sama dengan memiliki tekad yang kuat dan keikhlasan yang dalam untuk berusaha belajar dari keberhasilan dan kegagalan, meskipun terpaksa harus membayar harga pengalaman dengan mahal dan konsekwensinya yang besar.

Pemimpin dalam konsep ini memandang betapa pentingnya keberanian untuk bersedia “menanggung resiko” sebagai akibat usaha untuk lebih maju. Bahkan banyak yang meyakini bahwa menjadi pemimpin adalah kesediaan hidup dengan alam kehidupan yang penuh  resiko. Dengan pandangan yang demikian, pemimpin wajib berusaha untuk mengembangkan tata nilai dan budaya kerja yang penuh dengan kesetiaan semua anggotanya untuk berani mencoba dan menanggung resiko. 

Upaya-upaya untuk mencapai hal tersebut sebagai berikut :
1)    Menciptakan mekanisme guna menampung ide-ide inovatif;
2)    Mulai melakukan percobaan dalam skala kecil;
3)    Membentuk kelompok kerja inovatif;
4)    Menghargai setiap pekerjaan;
5)    Menganalisa hasil percobaan; dan
6)    Membina mental berani mencoba.

C.    Memimpin masa depan
Konsep ini berarti bahwa setiap pemimpin harus menampilkan pribadi yang memancarkan suatu visi atau pandangan ke depan tentang gambaran wujud masa depan dengan kuat. Tugas pemimpin yang utama adalah menciptakan visi yang jelas demi peningkatan kehidupan masa depan organisasi dan manusia dalam organisasinya.

Ada beberapa prinsip yang perlu dipraktekan secara nyata dalam mengembangkan komitmen ini, yaitu :

1)    Mawas diri (mengenali diri secara benar);
2)    Menetapkan masa depan yang diharapkan;
3)    Merancang apa yang belum pernah dipikirkan orang lain;
4)    Melatih intuisi dan rasa; dan
5)    Selalu berorientasi ke depan.

D.   Membina kesamaan visi
Ini berarti mengkomunikasikan visinya kepada semua pihak yang terkait dengan upaya mewujudkan visinya. Upaya penyamaan visi oleh pemimpin merupakan ketrampilan untuk memperhatikan adanya nilai-nilai, peminatan, harapan dan mimpi yang ada maupun berkembang diantara anggota organisasi. Dengan demikian maka visi pemimpin juga merupakan visi bersama dari semua anggota yang dipimpinnya (share vision).

Beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam usaha penyamaan visi ini, yaitu :
1)    Identifikasi pihak yang perlu disamakan visinya;
2)    Mencari dasar-dasar kesamaan pandangan; dan
3)    Mengadakan interaksi yang intensif untuk menyamakan visi.

E.    Menggalang kerjasama
Menggalang kerjasama atau mengupayakan agar orang-orang bersedia untuk bekerja dalam satu kata dan semangat kebersamaan, adalah tugas dari seorang pemimpin. Membina kerjasama pada prinsipnya adalah meningkatkan keterpaduan potensi organisasi melalui penyamaan tujuan dan membina saling percaya diantara anggota organisasi.

Beberapa hal yang perlu menjadi kepedulian, yaitu :
1)    Menciptakan kebersamaan;
2)    Menciptakan peluang interaksi;
3)    Menciptakan keterbukaan;
4)    Tidak terpaku kegagalan masa lampau;
5)    Melibatkan pihak lain dalam setiap proses; dan
6)    Mengembangkan suasana saling percaya.

F.    Memperkuat mitra kerja
Ini berarti bahwa pemimpin berkewajiban untuk membagi atau memberikan kekuasaan dalam informasi yang dimilikinya, agar semua pihak yang terlibat dalam proses pembaharuan mempunyai kekuatan atau sumberdaya gerak pembaharuan yang sama.

Beberapa upaya yang dapat dikembangkan, yaitu :
1)    Mengenal setiap mitra kerja;
2)    Mengembangkan kemampuan hubungan antar pribadi;
3)    Melayani pihak lain lebih tulus;
4)    Mengembangkan keleluasaan pihak lain untuk bertanggungjawab;
5)    Mengembangkan keterbukaan informasi bagi semua; dan
6)    Membina kemitraan dengan memberikan dukungan.

G.   Menunjukan ketauladanan
Ini berarti bahwa seorang pemimpin mempunyai kewajiban untuk membuat orang lain dapat berbuat dengan senantiasa memberikan contoh atau jalan awal bagi pertumbuhan selanjutnya. Menyamakan dasar-dasar filosofi dan nilai-nilai, memahami nilai-nilai utama yang diterima oleh individu dan kelompok adalah langkah yang strategis.

Beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan untuk ini, yaitu :
1)    Jangan melewatkan peluang yang ada;
2)    Menciptakan lebih banyak peluang untuk penyebaran visi dan jiwa pembaharuan;
3)    Memelihara citra sebagai pemimpin yang konsisten dalam merealisasikan visinya; dan
4)    Menjadikan setiap peluang sebagai kesempatan besar.

H.   Merencanakan keberhasilan bertahap
Disamping mempunyai rencana yang besar dalam mewujudkan visinya, pemimpin berkewajiban pula untuk membuat rencana secara bertahap sesuai dengan peluang dan kemampuan yang mungkin dilakukan dalam setiap laju perkembangan.

Jadi, pada dasarnya seorang pemimpin harus mampu menciptakan keberhasilan-keberhasilan kecil secara bertahap dan berkesinambungan dengan membina komitmen yang mendalam dari semua pihak yang terkait.

Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu :
1)    Membuat rencana yang cermat;
2)    Menciptakan model-model pembaharuan;
3)    Menyelesaikan setiap tahap pembaharuan dengan tuntas;
4)    Memanfaatkan proses penerimaan inovatif dengan wajar; dan
5)    Memberikan kesempatan untuk bebas memilih.

I.      Menghargai setiap peran individu
Pemimpin harus mampu manghargai setiap peran yang telah dimainkan oleh semua pihak dengan ikut andil dalam menciptakan keberhasilan. Dalam menghargai setiap peran individu, beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

1)    Tetapkan ukuran kinerja;
2)    Ciptakan mekanisme pengukuran hasil kerja pembaharuan;
3)    Ciptakan sistem penghargaan yang kreatif;
4)    Usahakan keberhasilan diketahui umum;
5)    Pantau pra pembaharu yang berhasil secara benar; dan
6)    Membantu menyebarluaskan keberhasilan inovasi.

J.     Mensyukuri setiap keberhasilan
Mensyukuri setiap keberhasilan, adalah kewajiban setiap pemimpin menyangkut setiap keberhasilan bersama, bahkan perlu diupayakan agar keberhasilan juga dijadikan kesempatan emas untuk mendidik  dan mengajarkan satu nilai-nilai baru kepada banyak pihak.

Untuk mencapai hal ini, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu :
1)    Rencanakan keberhasilan sebagai ajang belajar;
2)    Tunjukan komitmen dengan tertib secara langsung;
3)    Menghargai dan mencintai keberhasilan meski kecil sekalipun.

=================

No comments:

Post a Comment

Kata Bijak :