"SELAMAT DATANG DI BLOG INI - SEMOGA ANDA MENDAPATKAN APA YANG ANDA CARI DI SINI"

Tuesday, June 25, 2013

Managing work - related stress (Manajemen stres-4)

manajemen stres



Managing Work-Related Stress


Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memanage work-related stress diantaranya :

1.     Remove the stressor, yaitu memanage stres dengan meremove stressor tersebut. Dalam hal ini, orang yang mengalami stres dituntut untuk secara aktif meremove stressor tersebut. Seseorang yang trauma terhadap pelecehan seksual yang dialaminya dalam organisasi, dapat mengalihkan stressor tersebut dengan mempelajari gelagat orang yang akan melakukan pelecehan seksual dan berusaha meredamnya sebelum orang tersebut melakukannya. Orang yang jenuh dengan rutinitas jam kerja, dapat mengalihkan stressor tersebut dengan berusaha mencari profesi yang menawarkan fleksibilitas jam kerja, misalnya konsultan, trainer, dosen, event management dan sebagainya. Kelemahan strategy yang nampaknya ideal ini, seringkali kita kesulitan untuk meremove stressor lantaran adakalanya bargaining power kita relatif lemah untuk meremove stressor tersebut. Namun kelebihannya, strategy ini menawarkan penyelesaian stres yang tuntas.

2.   Withdraw from stresor, yaitu memanage stres dengan keluar dari situasi yang menyebabkan stres tersebut, baik untuk sementara atau seterusnya. Namun, ketika seseorang memilih untuk sementara keluar dari situasi stres, perlu diingat, bahwa dia harus tetap mengatasi situasi yang menyebabkan stres tersebut. Strategy untuk sementara menarik diri dari situasi stres lebih kepada upaya untuk menenangkan diri dan menjernihkan pikiran, sehingga dapat menemukan penyelesaian yang paling tepat untuk situasi stres tersebut. Sementara itu, apabila seseorang menarik diri dari situasi stres secara permanen, maka keadaannya similar dengan strategy remove the stressor. Dalam hal seseorang mengalami stres karena pekerjaan yang tidak sesuai dengan kompetensinya, maka dia memilih untuk pindah ke perusahaan lain yang menawarkan pekerjaan yang sesuai dengan ekspetasinya.

3.     Change Stress Perception. Yaitu strategy meminimalkan stres dengan mengubah persepsi terhadap stres tersebut. Pameo “Mengubah hambatan menjadi tantangan” merupakan contoh ungkapan yang menyiratkan strategy ini. Misalnya, seseorang yang baru saja mengalami demosi, apabila dia tidak dapat mengatasi stresnya, maka dia akan berlarut-larut dalam kesedihan dan kegalauannya, akhirnya kinerjanya tak kunjung membaik, bahkan bisa jadi, dia terancam dikeluarkan. Namun, apabila dia mampu merubah persepsinya terhadap situasi stres tersebut dan berusaha meningkatkan kinerjanya untuk membuktikan bahwa dia tidak pantas didemosi, maka yang terjadi dia akan senantiasa learning, meningkatkan kinerjanya, melakukan berbagai terobosan inovatif, dan pada akhirnya, bukan tidak mungkin dia dipromosikan kembali, atau bisa jadi justru dipromosikan ke tempat yang lebih tinggi dari tempatnya semula sebelum didemosi.

4.  Control the consequences of stress, yaitu strategy dimana seseorang yang mengalami stres mengkontrol akibat yang ditimbulkan oleh stres tersebut. Strategy ini seringkali membutuhkan bantuan pihak luar, misalnya psikolog atau counsellor. Beberapa program untuk melatih dan mengkondisikan seseorang untuk dapat mengontrol akibat dari stres misalnya employee assistance programs (EAPs) yaitu pelayanan konseling yang diberikan perusahaan kepada karyawannya untuk membantu karyawan untuk melakukan dealing dengan stressor. Beberapa therapy fisik dengan berenang, senam pernafasan dan sebagainya juga sering digunakan untuk membantu orang yang mengalami stres.

5.   Receive Social Support. Strategy ini cukup sulit dilaksanakan, karena menuntut pihak luar, secara total dan sukarela untuk membantu orang yang sedang mengalami stres tersebut untuk senantiasa mensupportnya agar mampu bangkit dari situasi stres yang dia hadapi. Dukungan keluarga, pasangan hidup, teman, kolega dan sebagainya sangat membantu seseorang untuk dapat bangkit dari situasi stres yang dialaminya.


No comments:

Post a Comment

Kata Bijak :