manajemen stres
Wawasan Praktis :
5 Kesalahan fatal yang sering
dilakukan counsellor dalam menghandle
orang yang sedang mengalami stres :
1. Tidak memperhatikan bahasa tubuh orang yang bersangkutan.
Seringkali
dalam melakukan konseling, orang tidak memperhatikan bahasa tubuh ’’pasiennya.“
Bahasa tubuh yang mengungkapkan bahwa pasien itu tidak nyaman, bosan ataupun
perasaan tidak enak yang lain hanya akan membuat pasien merasa bahwa proses
konseling tersebut tidak berguna. Pekalah terhadap bahasa tubuh pasien anda,
apabila dia nampak tidak nyaman, ubahlah metode konseling anda sampai dia
merasa nyaman.
2. Penggunaan kalimat yang terlalu muluk
Kesalahan
fatal berikutnya adalah menggunakan kalimat yang muluk. Hal ini seringkali
dilakukan oleh counsellor, terutama
ketika berbicara masalah motivasi. Kalimat ’’Saya memulai karir dari loper
koran dan sekarang saya sudah memiliki kekayaan lebih dari Rp. 10 Milyar, jadi
anda seharusnya bisa seperti saya“. Seringkali justru terdengar sebagai bualan
di telinga seseorang yang sedang stres. Alangkah lebih baik kalau anda
mengatakan sesuatu yang lebih realistis “Well,
memang sekarang semua sedang kacau, harga-harga melambung tinggi, lapangan
pekerjaan terbatas, namun apakah tidak semakin terperosok apabila anda memilih
larut dalam kesedihan?“
3. Menggali terlalu dalam ke masalah pribadi
Seringkali, counsellor melupakan bahwa tiap pasien
memiliki privacy yang dilindunginya dalam-dalam. Dia mungkin akan
mengungkapkannya pada kita, namun perlu waktu. Seringkali counsellor yang tidak berpengalaman menanyakan hal-hal yang berbau
pribadi justru pada satu atau dua pertemuan pertama ! Andaikata data itu memang
diperlukan, sebaiknya anda menggunakan perumpamaan untuk menggali masalah
pribadi pasien itu.
4. Bersikap sebagai hakim.
Kesalahan
terbesar counsellor adalah bersikap
seperti hakim yang menghakimi perbuatan pasien. Kalimat ’’Mestinya ini tidak akan terjadi jika anda memiliki tabungan, ketika
anda di PHK, andaikata anda memiliki tabungan, mestinya anda dapat membuka
usaha sendiri“. Kalimat ini hanya akan membuat pasien merasa dipojokkan dan
bersikap defensif, yang berarti mempersulit proses konseling.
5. Selalu memberikan solusi
Benarkah dia
memerlukan solusi? Seringkali, orang yang stres hanya butuh didengarkan, dan
bukan dikuliahi dengan seabrek solusi yang anda tawarkan. Dengan didengarkan,
dia merasa berbagi stres yang dia alami kepada anda sehingga bebannya semakin
ringan. Inilah yang seringkali tidak disadari oleh seorang counsellor.
No comments:
Post a Comment