"SELAMAT DATANG DI BLOG INI - SEMOGA ANDA MENDAPATKAN APA YANG ANDA CARI DI SINI"

Monday, June 24, 2013

Pengetahuan umum yang luas (Ciri ideal kepemimpinan-1)


Ciri Ideal Kepemimpinan (1) : Pengetahuan Umum Yang Luas


Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak sebagai seorang generalis. Itu berarti ia dituntut untuk memiliki kemampuan melihat dan memperlakukan seluruh satuan kerja dalam organisasi dengan persepsi dan pendekatan yang holisik, bukan dengan persepsi dan pendekatan yang inkrementalistik, apalagi yang atomistik. Persepsi dan pendekatan yang inkrementalistik atau yang atomistik dapat diberikan jika pimpinan yang bersangkutan berada pada bagian bawah dari hirarki kepemimpinan dalam organisasi yang memang dituntut memiliki pengetahuan yang spesialistik.


Demikian pula, tidak ada salahnya, apabila karena latar belakang pendidikan dan pengalamannya, seorang pemimpin puncak memiliki pengetahuan yang spesialis. Pengetahuan spesialis tersebut hanya akan menjadi penghalang bagi efektivitas kepemimpinannya apabila, pengetahuan tersebut berakibat pada pemberian perhatian yang tidak proporsional (berlebihan atau terpusat) pada satuan kerja tertentu dalam organisasi, hanya karena satuan kerja itu terlibat dalam berbagai kegiatan yang kebetulan secara ilmiah menjadi bagian dari pengetahuan spesialis yang dimilikinya.

Analogi yang dapat digunakan untuk menggambarkan perbedaan  antara pendekatan yang generalis dan spesialis ialah dengan mengatakan bahwa, apabila seseorang menduduki posisi puncak dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia dituntut untuk mengenali “hutan di mana ia berada, bukan lagi mengenali pohon-pohon yang terdapat di dalam hutan tersebut”.

Perbedaan pendekatan yang generalis dan specialis dapat dilihat pada kepemimpinan seorang Rektor di sebuah Perguruan Tinggi. Seorang Rektor Universitas, tentu diharapkan mampu memberikan perhatian yang sama intensitasnya kepada semua fakultas, badan atau lembaga yang terdapat di dalam lingkungan universitas tersebut, dan tidak menganakemaskan salah satu fakultas, meskipun secara kebetulan ia memiliki kemampuan specialis (atau berasal) dari fakultas tertentu. Jika ia seorang pakar ekonomi, maka sebagai Rektor yang efektif ia tidak memberikan perhatian yang lebih besar kepada fakultas ekonomi dibanding fakultas atau lembaga lainnya.

Contoh lainnya, demikian pula, seorang dokter spesialis kandungan, haruslah berpikir dan bertindak holistik dan generalis, apabila ia diangkat menjadi pimpinan (kepala) sebuah rumah sakit umum.

No comments:

Post a Comment

Kata Bijak :