Menurut filosofi Hindu, seorang yang dilahirkan
menjadi pemimpin atau raja adalah mereka yang dalam jiwanya terdapat delapan
macam sifat kedewasaan atau watak-watak dari delapan dewa.
Kedelapan sifat tersebut lazim disebut sebagai Astha Brata. Istilah “Astha
Brata” berasal dari kata Asto
atau Hasto yang berarti Delapan, dan
kata Broto atau Baroto yang berarti Laku atau Perbuatan. Jadi Astha Brata atau Hasto Broto
berarti Delapan Laku atau Delapan Perbuatan.
Delapan sifat (perilaku/watak) yang harus selalu tercermin dalam sikap seorang pemimpin tersebut, terdiri dari :
1) Watak Matahari ; watak ini mengikuti watak Dewa Surya, yaitu menghisap air dengan sifat
panas secara perlahan serta memberi sarana hidup. Bercermin pada sifat Dewa
Surya ini, seorang pimpinan harus selalu mencerminkan sifat dan sikap semangat
kehidupan dan energi untuk mencapai tujuan dengan didasari pikiran yang matang
dan teliti serta pertimbangan baik buruknya, juga kesabaran dan kehati-hatian.
2) Watak Bulan
; watak ini mengikuti sifat Dewa Chandra, yang memberi kesenangan dan penerangan
dengan sinarnya yang lembut. Ini dimaksudkan agar, seorang pemimpin senantiasa
bertindak halus, penuh kasih sayang, dengan tidak meninggalkan kedewasaannya.
======================================================================
3) Watak Bintang ; watak ini mengikuti sifat Dewa Yama, yang indah dan terang sebagai perhiasan dan yang menjadi pedoman dan bertanggungjawab atas keamanan anak buah dan wilayah kekuasaannya.
=======================================================================
4) Watak Angin
; sifat ini mengikuti sifat Dewa Bayu, yang mengisi tiap ruang kosong. Ini
dimaksudkan agar seorang pemimpin mengetahui dan menanggapi keadaan negeri dan
seluruh rakyat secara teliti.
======================================================================
5) Watak Mendung ; sifat ini mengikuti sifat Dewa Indra, yang menakutkan (berwibawa),
tetapi memberikan manfaat dan menghidupkan. Dengan watak ini, seorang pemimpin
harus berwibawa, murah hati, dan dalam tindakannya bermanfaat bagi anak
buahnya.
6) Watak Api ; watak ini mengikuti sifat Dewa Agni, yang mempunyai sifat tegak, dapat membakar dan membinasakan lawan. Dengan watak ini, seorang pemimpin diharapkan berani, tegas, serta adil. Ia harus mempunyai prinsip sendiri, tegak (teguh) dengan berpijak pada kebenaran dan kesucian hati.
======================================================================
No comments:
Post a Comment