"SELAMAT DATANG DI BLOG INI - SEMOGA ANDA MENDAPATKAN APA YANG ANDA CARI DI SINI"

Thursday, July 18, 2013

Penyelenggaraan diskusi





Penyelenggaraan Diskusi



Untuk menyelenggarakan suatu diskusi yang berhasil diperlukan beberapa langkah sebagai berikut :

Persiapan

Persiapan diskusi ini menyangkut Penentuan Tema dan Tujuan diskusi, Penentuan waktu dan tempat diskusi, Persiapan perlengkapan dan Persiapan mental peserta.


Penentuan Tema dan Tujuan

Sebelum diskusi dilaksanakan perlu ditentukan tema/ pokok permasalahan (topik) atau materi yang akan didiskusikan. Penentuan tema harus berpedoman :

  • Menarik perhatian dan minat peserta diskusi
  • Merangsang keinginan para peserta

Dari tema sebagai tujuan utama diskusi dapat dirumuskan atau dirinci tujuan khusus yang hendak dicapai dalam suatu diskusi. Diskusi yang baik, supaya direncanakan bersama dengan para anggota kelompok diskusi atau wakil-wakilnya, maka pada kesempatan ini perlu disusun agenda (acara) diskusi, waktu dan tempat diskusi, persiapan fasilitas (sarana) dan bahan-bahan yang diperlukan untuk diskusi.


Penentuan Waktu

  • Perlu menentukan waktu yang tepat agar memberikan kemungkinan bagi para peserta untuk hadir pada acara diskusi tersebut (supaya dipertimbangkan pada waktu-waktu yang tepat, misalnya pada hari libur, dan sebagainya).
  • Jangan memaksakan waktu dimana para peserta diskusi sibuk dengan kegiatan pokoknya, maka mengakibatkan para peserta tidak hadir atau hadir karena paksa, diskusi tidak akan berjalan lancar dan tidak berhasil dengan baik.

Persiapan Perlengkapan
Segala kebutuhan atau kelengkapan bagi kelancaran suatu diskusi perlu dipersiapkan sebaik-baiknya seperti:

  • Tempat/ posisi duduk (sebaiknya ½ lingkaran). Posisi duduk tidak selalu harus diatas kursi/ meja, dapat pula duduk lesehan (diatas tikar atau lantai) karena duduk di lesehan akan lebih akrab, menciptakan rasa kebersamaan dan menghilangkan berbagai perbedaan.
  • Ruang pertemuan harus segar, menyenangkan, penerangan cukup, sukup luas atau atas kesepakatan peserta.
  • Alat-alat peraga, bahan-bahan diskusi yang dibutuhkan, dan sebagainya.

Persiapan Mental Peserta
Agar diskusi berjalan baik, maka para peserta harus dipersiapkan secara baik. Untuk mengikutsertakan peserta dalam diskusi, maka para peserta harus mengikuti dan mengetahui mengapa diskusi diselenggarakan, apa tema atau pokok permasalahan (topik) yang akan dibahas dalam diskusi tersebut. Kedua hal tersebut penting agar para peserta diskusi dapat mempersiapkan diri.



Pelaksanaan Diskusi

Pelaksanaan suatu diskusi mencakup beberapa langkah (tahap/ babak) yang harus dilaksanakan oleh pemimpin dan peserta diskusi, yaitu tahap orientasi, tahap pengumpulan fakta, pikiran, ide/ gagasan dan saran peserta, tahap pertimbangan, tahap pembahasan dan penyimpulan hasil diskusi (kesimpulan):


Tahap Orientasi

Pada tahap ini pemimpin diskusi harus memberikan penjelasan/ pengarahan awal, atau melakukan identifikasi masalah yang mencakup tema diskusi, tujuan, manfaatnya atau ruang lingkup (batasan/ cakupan) diskusi.


Tahap Pengumpulan Fakta, Pikiran, Ide, Gagasan dan Saran Peserta

Pada tahap ini pimpinan diskusi memintakan pikiran/ gagasan, ide dan lain-lain dari peserta yang dapat dijadikan sebagai pemikiran dasar diskusi yaitu :
  • Setiap peserta yang mengemukakan pengalaman, kejadian atau fakta yang diketahui.
  • Peserta diberi kesempatan berpikir dan mencatat (di papan atau di kertas).
  • Kemudian pemimpin diskusi menggolongkan seluruh hasil pemikiran (mengklasifika-sikan/ menggolongkan) secara praktis dan taktis, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Tahap Pertimbangan

Pada tahap ini merupakan tahap inti/ pusat dari pada diskusi dimana pemimpin diskusi harus:
  • Melakukan pengelompokan/ klasifikasi hasil diskusi lalu dihubungkan satu dengan yang lain (satu demi satu);
  • Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengemukakan pendapat, argumentasi, alasan pro dan kontra dari hasil diskusi.
  • Mengadakan perumusan sebagai kesimpulan sementara dari setiap kelompok atau pendapat.


Tahap Pembahasan dan Kesimpulan

  • Hasil kesimpulan sementara setiap kelompok ditinjau dan dihubungkan dengan sebagian lainnya yang selanjutnya dicari hubungan dengan seluruh permasalahan.
  • Pembahasan masalah umum dari hasil pengolahan kesimpulan atau hasil sementara diperoleh perumusan hasil umum.
  • Rumusan harus jelas, praktis dan mendalam (diperiksa apakah cocok dengan maksud/ tujuan diskusi).
  • Kesimpulan akhir harus dirumuskan oleh pemimpin diskusi dari seluruh hasil diskusi. Kemudian dimintakan persetujuan dari peserta atas rumusan yang dibuat pemimpin diskusi. Bila perlu ditunjuk 2 atau 3 orang sebagai team perumus untuk merumuskan kesimpulan akhir yang harus dibawakan ke pleno untuk disahkan. Disamping itu harus ditegaskan beberapa resiko/ kewajiban dari kesimpulan akhir yang harus dilaksanakan sebagai tindak lanjut.

Catatan : tahap-tahap/ langkah/ babak di atas direncanakan dalam 3 (tiga) tahap :

  • Melihat : (masalah, tujuan, maksud, dan ruang lingkup)
  • Menimbang : (semua pendapat, usul, saran, gagasan dari peserta)
  • Bertindak : (langkah selanjutnya dari hasil diskusi)

Keberhasilan suatu diskusi akan banyak ditentukan oleh pimpinan diskusi dan peserta diskusinya :


1. Peranan Pimpinan Diskusi

Di dalam diskusi ada beberapa peranan yaitu :
  • Ada orang yang memberikan ceramah. Sebagai pengantar diskusi harus ada seorang pengantar diskusi.
  • Yang memberikan ceramah/ pengantar diskusi terdapat dua orang atau lebih tentang topik yang sama. Model ini disebut diskusi panel.
  • Para pemrasaran disebut “panelis”, pemimpin diskusi disebut “moderator”.

Dalam memimpin jalannya diskusi, seorang moderator memiliki beberapa peran yaitu sebagai koordinator, dinamisator, atau sebagai wasit.


a. Sebagai koordinator

Moderator bertugas memimpin jalannya diskusi, mengarahkan pada tujuan diskusi, dan memandu proses penyimpulan hasil diskusi. Dia harus mengantarkan jalannya pembicaraan dari peserta agar diskusi tidak simpang siur.


b. Sebagai dinamisator

Moderator bertugas untuk menghidupkan, merangsang dan mengarahkan peserta dalam mengemukakan ide, gagasan, pendapat dan saran tentang masalah yang didiskusikan agar dapat diangkat secara terbuka.


c. Sebagai Wasit

Moderator bertugas menetralisir situasi/ keadaan, bersikap adil, dan menjaga agar tidak terjadi pertengkaran dan pertentangan diantara peserta, sehingga tema diskusi tidak menyimpang.

Dalam hal ini pemimpin diskusi harus mampu membawa sikap yang halus, simpatik dan bijaksana, menegur dan memotong pembicaraan anggota-anggota kelompoknya agar jangan terlalu lama/ terlalu banyak dan menimbulkan sakit hati. Disamping itu seorang peserta diskusi harus mampu :

  • Merumuskan tema diskusi yang menarik, merangsang, aktual, tepat dan jelas, karena permasalahan yang dibahas sesuai dengan situasi kehidupan sehari-hari. Merangsang dalam arti memaksa para peserta untuk berpikir dan mengemukakan pendapatnya. Tepat dan jelas dalam arti formulasi kata-katanya perlu diperhatikan, hindari rumusan tema dalam rumusan yang panjang.
  • Out line tema dibicarakan kepada para peserta beberapa hari sebelumnya.
  • Batasi semua pembicaraan agar tidak terlalu luas dan membosankan.
  • Penggunaan istilah yang tepat artinya.
  • Menguasai proses pertukaran pikiran sehingga berjalan lancar, teratur dan tertib. Mampu menguraikan suatu hal yang rumit/ sulit menjadi bagian-bagian yang lebih terinci dan jelas. Membedakan mana yang penting dan mana yang kurang penting.
  • Bertindak bijaksana mengingat kedudukannya sebagai ketua dan sebagai peserta diskusi.
  • Mempunyai kesabaran dalam memperhatikan jalannya rapat yang kurang lancar dan tidak cepat marah.

2. Peranan Peserta Diskusi

a. Untuk suksesnya dan lancarnya diskusi maka peserta diskusi harus dipersiapkan, didorong untuk ikut serta secara aktif sehingga berani dan bebas untuk :

  • Mengemukakan pendapatnya, mengajukan pertanyaan bila dirasakannya terdapat persoalan yang belum jelas;
  • Memberikan kritik/ kecaman jika dirasa tidak sependapat.

b. Yang perlu diperhatikan dari tingkah laku peserta diskusi agar tidak mengganggu jalannya diskusi adalah :

  • Orang yang senang, banyak bicara dan tidak mendengarkan peserta lain, menarik dan baik;
  • Pembicaraan keluar dari topik permasalahan
  • Peserta yang suka memotong pembicaraan orang lain.
Guna menghindari hal-hal tersebut sebaiknya dibuat tata tertib diskusi sehingga dapat diatur lamanya pembicaraan, peserta, isi pembicaraan, dan lain-lain.

c. Apabila terdapat peserta yang berbicara sendiri sementara pemimpin diskusi memberi penjelasan sampingan tentang masalah yang dibahas, maka peserta demikian dapat langsung ditegur.

d. Peserta diskusi diharapkan menjauhkan diri dari sifat-sifat, sikap atau tingkah laku yang tidak diinginkan dengan usaha :

  • Memandang persoalan dari sudut yang berguna bagi seluruh anggota kelompok diskusi dan kepentingan yang lebih luas.
  • Mengusahakan keselarasan antara tujuan-tujuan pribadi dan tujuan diskusi.
  • Tetap aktif menyumbangkan pikiran secara positif dan mau bekerja sama untuk mencapai pengertian yang lebih nyata.

3. Peranan Sekretaris Diskusi

Sekretaris Diskusi berfungsi mencatat secara sistematis, teliti dan lengkap :
  • Proses/prosedur diskusi yang berlangsung;
  • Hasil-hasil diskusi yang dicapai;
  • Hasil-hasil catatan tersebut diatas dituangkan dalam suatu risalah diskusi yaitu merupakan kesimpulan atau inventarisasi pendapat-pendapat yang telah dikelom-pokan persamaannya dan perbedaannya.

4. Peranan Pengamat Diskusi

a. Memperhatikan dan mencatat segala sesuatu yang terjadi selama diskusi berjalan antara lain :

  • Keletihan; yang diperhatikan peserta dengan gerakan atau tanda menguap, mengantuk. Posisi agak menelungkup, dan lain-lain;
  • Peserta terlibat kurang konsentrasi dengan gejala-gejala sebagai berikut : bercakap-cakap diantara mereka sendiri, melakukan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya diskusi;
  • Kegaduhan, kebisingan baik dari dalam diskusi maupun dari luar diskusi.

b. Terhadap hasil pengamatan yang dilakukan, maka :

  • Segera menyampaikan pengamatan tersebut kepada pimpinan diskusi, sebagai bahan untuk membantu ketua dalam mengambil tindakan-tindakan seperlunya demi kelancaran dan suksesnya diskusi tersebut, misalnya menarik perhatian peserta diskusi, dapat menghentikan sementara diskusi yang sedang berjalan atau tindakan lain yang dianggap perlu;
  • Dapat digunakan sebagai bahan bandingan terhadap diskusi yang telah diselenggarakan;

Akhir Diskusi


Pada setiap akhir diskusi, pimpinan harus :

  • Menyimpulkan hal-hal yang telah memperoleh kesamaan pengertian dari beberapa pemikiran/ gagasan yang berkembang dalam diskusi;
  • Mendengarkan daftar pertanyaan dengan evaluasi jalannya diskusi;
  • Mengupayakan tindak lanjut dari hasil-hasil tersebut.


Tindak Lanjut


Tindak lanjut suatu diskusi dapat berupa :

  • Meminta pendapat dengan pihak-pihak yang bersangkutan, apabila ada permasalahan yang belum dimengerti secara benar dan mendalam dapat berkonsultasi dengan penanggungjawab diskusi;
  • Bila memungkinkan, berkunjung ke tempat yang ada kaitannya dengan masalah yang didiskusikan;
  • Membentuk kelompok-kelompok kecil untuk lebih mendalami masalah-masalah yang timbul dalam diskusi tersebut;
  • Membuat evaluasi/ penilaian terhadap jalannya diskusi. Hal ini penting bagi usaha perbaikan guna peningkatan diskusi-diskusi selanjutnya;
  • Selalu membuatkan laporan hasil diskusi kelompok kepada penanggung jawab.


Penutup

Uraian teknik diskusi ini adalah suatu pengetahuan yang bersifat praktis artinya hanya dapat dikuasai apabila dipraktekan secara terus menerus. Karena itu kemampuan menguasai teknik diskusi ini sangat tergantung pada seseorang untuk selalu melatih diri secara bersama-sama.





No comments:

Post a Comment

Kata Bijak :