"SELAMAT DATANG DI BLOG INI - SEMOGA ANDA MENDAPATKAN APA YANG ANDA CARI DI SINI"

Thursday, July 18, 2013

Teknik berdiskusi





Teknik Berdiskusi

Pendahuluan


Calon pemimpin yang budiman, sebagai makluk sosial, manusia membutuhkan pergaulan dengan sesama. Salah satu alat yang digunakan dalam pergaulan adalah “bahasa”. Bahasa berfungsi sebagai sarana komunikasi antar manusia. 

Secara umum, ada dua bentuk komunikasi, yaitu komunikasi monologis dan komunikasi dialogis. Komunikasi monologis (bersifat monolog) yaitu komunikasi yang terjadi satu arah, yaitu dari satu sumber/ pembicara saja sedangkan pihak lain merupakan pendengar yang pasif. Dalam komunikasi monolog tidak dimungkinkan adanya umpan balik atau interaksi antara pembicara dengan pendengarnya. Contoh komunikasi ini seperti penyampaian/ pembacaan berita-berita seperti di televisi, radio, dan sebagainya. Komunikasi dialogis (bersifat dialog) adalah komunikasi yang terjadi dua arah yaitu antara satu pihak dengan pihak lainnya. Pihak-pihak yang terlibat dalam dialog ini dapat lebih dari 2 pihak (orang/kelompok/ unsur). Masing-masing pihak dapat bertindak sebagai nara sumber atau sebagai pendengar, tergantung pada tema atau permasalahan yang diangkat. 


Dalam dialog berlangsunglah proses diskusi. Diskusi merupakan suatu kegiatan yang perlu berlangsung untuk mendekati kebenaran. Dalam diskusi bahasa memainkan peranan yang penting. Di dalam komunikasi dengan sesama baik berupa penyampaian pikiran, gagasan, perasaan, keinginan, pesan, harapan, cita-cita, dan sebagainya, biasanya diungkapkan dengan kata-kata. Kita berbicara tidak hanya untuk meminta atau menyuruh sesuatu, tetapi terutama karena kita butuh bertukar pikiran.




Beberapa Pengertian :


Dalam kehidupan sehari-hari, ada berbagai bentuk interaksi komunikasi antara manusia, antara lain yaitu apa yang disebut dengan Diskusi, Berbicara dari hati ke hati, Ngobrol/ obrolan/ berbincang, Debat, Rapat atau musyawarah. Bagaimanakah perbedaan diantaranya? 

  • Diskusi; adalah suatu bentuk pertukaran pikiran secara teratur dengan tujuan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih benar, lebih luas, lebih mendalam dan lebih nyata bagi setiap peserta diskusi. Dalam hal ini masing-masing anggota/peserta diskusi sudah mempersiapkan bahan pembicaraannya. Kadang-kadang disebut “Kompetisi Intelektual” yang berarti saingan yang bersifat kepandaian demi mencari kebenaran.
  • Berbicara dari hati ke hati; Adalah tukar pikiran, percakapan/pembicaraan yang mementingkan kepentingan pribadi bukan kejadian dan soal umum dan resmi. Pembicaraan jenis ini mempunyai ciri khas dimana orang bertemu dengan sesamanya, dengan segala pembawaan, sifat dan bakatnya berhubungan hati dengan seorang pribadi yang lain. Hubungan mereka istimewa dan saling berani membuka lubuk hati dan saling percaya.
  • Ngobrol/obrolan atau berbincang (omong-omong); Adalah suatu pertukaran pikiran, tetapi tidak teratur. Karena tidak menghasilkan sesuatu pengertian seperti halnya pada diskusi. Pembicaraan seperti ini hanya sekedar pengisi waktu saja, tanpa mempertimbang-kannya secara mendalam.
  • Debat; Adalah suatu pertukaran pikiran dengan tujuan lebih sempit, yaitu hendak mengalahkan lawan bicara dengan argumen-argumen. Pembicaraan jenis ini melibatkan beberapa pihak yang saling berusaha menang atas lawannya dengan memperjuangkan ide masing-masing berdasarkan alasan yang sekuat mungkin. Dalam debat biasanya tidak menghasilkan suatu hasil yang timbul dari kedua belah pihak sebab dua-duanya tetap mempertahankan idenya masing-masing sehingga sukar terjadi sesuatu persesuaian.
  • Rapat atau Musyawarah; Adalah suatu pertukaran pikiran secara teratur tetapi terbatas pada persoalan-persoalan praktis yang membutuhkan pemecahan/ keputusan dengan segera. Pembicaraan jenis ini bertujuan memecahkan persoalan/ permasalahan dengan mendapatkan kebulatan pendapat atau pemufakatan secara jujur, iklas dan berlangsung tanpa paksaan dari semua orang yang tergabung di dalamnya. Dengan demikian rapat dan musyawarah berbeda dengan diskusi.



Tujuan dan Manfaat Diskusi


Tujuan Diskusi :
Tujuan diskusi dapat dibedakan atas tujuan umum dan tujuan khusus. 

Tujuan Umum diskusi adalah untuk menimbulkan suatu perubahan dalam diri kader (orang yang berdiskusi) itu sendiri seperti dalam nilai, sikap, pendapat dan tindakan, dimana sebelumnya telah tersimpan dalam masing-masing peserta diskusi. Kelanjutan dari diskusi diharapkan peserta dapat menemukan suatu pengetahuan dan pengalaman baru yang diharapkan menjadi miliknya. 

Tujuan Khusus diskusi yaitu dari pengalaman diskusi kelompok diharapkan peserta diskusi dapat memperoleh beberapa hal seperti menyadari pendapat sendiri setelah dihadapkan dengan pendapat orang lain, mempertajam pendirian sendiri sebagai akibat dari pertukaran pendapat dengan orang lain dan melakukan peninjauan kembali atas pendapat sendiri.



Manfaat Diskusi :

Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari berdiskusi, yaitu :
  • Menumbuhkan pendapatan bersama yang lebih maju, sebagai suatu hal yang pokok bagi masyarakat demokratis. 
  • Mengembangkan kualitas moral seperti persahabatan, keterbukaan, ketulusan dan sifat tenggang rasa. 
  • Membina berpikir yang lebih kritis. 



Bentuk-Bentuk Diskusi


Dilihat dari latar belakang diskusi, materi yang dibahas, tujuan dari pertemuan, dan berbagai ketentuan teknis lainnya, maka terdapat beberapa bentuk diskusi seperti :

  • Diskusi Kelompok/ Komisi; adalah suatu bentuk pertemuan yang diikuti oleh peserta dengan jumlah kecil dan memiliki minat yang sama, terikat oleh ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan lebih dahulu untuk melakukan tukar menukar informasi, pendapat, gagasan dari peserta. Tujuannya adalah untuk mendalami suatu pokok persoalan tertentu dan ingin memperoleh suatu pemahaman/ pengertian bersama.
  • Diskusi Pleno/ Paripurna; adalah suatu bentuk pertemuan yang diikuti oleh semua peserta diskusi dari diskusi kelompok yang terikat dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Tujuannya untuk mendalami dan menemukan suatu pokok persoalan yang telah disepakati pada tingkat diskusi kelompok.
  • Panel diskusi; adalah suatu bentuk pertemuan, dimana peserta diikat oleh ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan para peserta telah memiliki latar belakang pengetahuan yang khusus atau keahlian khusus dalam memecahkan persoalan. Tujuannya adalah hendak memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam dan luas dari suatu pokok persoalan yang mendesak. Dalam diskusi panel ini ditampilkan pula pembicara/ pakar (ahli) dari suatu topik/ persoalan yang lazim disebut Panelis.
  • Seminar; adalah suatu bentuk pertemuan, dimana peserta diikat oleh ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan para peserta telah memiliki latar belakang pengetahuan yang khusus atau keahlian yang khusus.
  • Konferensi; adalah suatu bentuk pertemuan khusus dengan peserta yang memiliki latar belakang keahlian khusus dan terikat pada ketentuan yang telah ditentukan. Tujuannya adalah untuk melakukan tukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
  • Simposium/ Sarasehan; adalah suatu pertemuan khusus yang dihadiri oleh peserta ahli atau pakar yang menguasai suatu bidang tertentu. Bentuk pertemuan ini biasanya merupakan kelanjutan dari seminar. Biasanya dalam pertemuan ini dibahas hasil beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Tujuannya adalah membahas atau mendengarkan pendapat (prasaran) para ahli mengenai suatu masalah dalam suatu bidang tertentu (hasil penelitian) untuk menguji kebenaran data/ hasil penelitian.
  • Lokakarya, Temukarya, Rapat Kerja, Sanggar Kerja; adalah suatu bentuk pertemuan khusus yang dihadiri oleh sekelompok peserta yang sama profesi dan terikat pada ketentuan yang telah ditentukan. Tujuannya adalah membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu instansi.
  • Kongres; adalah suatu bentuk pertemuan yang dihadiri oleh wakil-wakil dari organisasi (baik organisasi politik, sosial, profesi). Tujuannya adalah untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenai suatu masalah.
  • Santiaji; adalah suatu bentuk pertemuan yg diselenggarakan untuk memberikan pengarahan, petunjuk, penjelasan secara singkat tentang pelaksanaan suatu kegiatan.
  • Penataran; adalah suatu bentuk pertemuan untuk memberikan latihan atau kursus guna meningkatkan pengetahuan serta kemampuan para peserta.

Syarat-Syarat Pokok Untuk Menjadikan Diskusi Berhasil

Teknik berdiskusi tidak dapat dikuasai hanya dengan mempelajari secara teoritis, tetapi harus dengan latihan secara terus menerus. Beberapa syarat yang perlu dipedomani agar diskusi dapat berhasil dengan baik, antara lain :

  • Mempersiapkan diri dengan baik. Mempelajari semua hal yang berhubungan dengan tema atau masalah yang didiskusikan, misalnya dengan mengumpulkan fakta, membaca buku-buku, mempelajari artikel, berpikir dan bertanya pada diri sendiri ataupun pada orang lain. Jangan datang ke suatu diskusi dengan pikiran kosong.
  • Harus ciptakan kemungkinan untuk menyatakan pendapat dan bila perlu bicaralah pada kesempatan yang pertama. Setiap orang harus didorong dan diberi kesempatan untuk menyatakan pendapatnya masing-masing dengan menghindari perasaan malu. Setiap peserta diusahakan berani menyatakan pikiran dan gagasan sehingga semua berperan aktif tanpa kecuali. Jangan menyimpan ide atau gagasan yang baik dan jangan dibiarkan ditolak begitu saja.
  • Berbicaralah dengan jelas dan kemukakan pandangan dan pendapat secara kritis. Di dalam mengemukakan pikiran serta saran haruslah dengan bahasa sederhana agar dapat dimengerti oleh semua orang. Kemukakan secara obyektif apa adanya (tidak dikarang). Suara jangan dibuat-buat. Hindari keinginan untuk mencari pujian serta kehormatan diri sendiri.
  • Silang pendapat dengan orang lain harus dapat diterima sebagai sesuatu yang wajar.
  • Jangan saling berbisik antara peserta diskusi karena sangat mengganggu konsentrasi peserta maupun pimpinan diskusi.
  • Bersikap obyektif dan wajar terhadap kritik para peserta. Apabila dikritik jangan tersinggung, marah, sakit hati dan putus asa. Bersabarlah dalam mendengarkan kritik-kritik yang benar, obyektif dan konstruktif dan harus diterima dari siapa saja datangnya. Bersedia melepaskan pendapat sendiri dan menerima pendapat yang benar dari peserta-peserta lain. Pertahankan ide, pikirian, pendapat yang benar.
  • Berusaha mencari kebenaran dan kebaikan. Apabila ada cara, gagasan, saran dan keputusan yang salah dan jelek harus diprotes. Harus berani membela dan mempertahankan prinsip yang saudara yakini. Hal ini sangat penting terutama dalam diskusi dengan orang-orang aliran lain/ paham tidak sama dengan anda.
  • Tetap pada tema atau pokok diskusi. Usahakan agar pembicaraan tidak menyimpang dari pokok pembicaraan sesuai dengan tema diskusi. Setiap pembicaraan harus dibatasi. Ide yang baik tapi tidak ada hubungan dengan tema diskusi supaya disimpan untuk kesempatan lain.
  • Bertanyalah kalau masih ada hal-hal yang masih kurang jelas. Apabila menghadapi istilah-istilah yang belum Anda ketahui, mintalah penjelasan akan arti yang tepat dan kongkrit. Hal ini perlu agar diskusi selalu mengarah pada sasaran yang ingin dicapai.
  • Terus menerus memperdalam bahan diskusi. Pada umumnya diskusi tidak akan berakhir, kalau kita selalu mengusahakan untuk menggali, memperdalam dan memperbanyak pengetahuan tentang masalah yang dibicarakan dan dikemukakan dalam diskusi.
  • Terus menerus mengadakan latihan diskusi. Mulailah dengan kelompok kecil untuk melatih keberanian agar kemudian berani membela kebenaran dan keadilan di muka umum.
....>>Selanjutnya : Penyelenggaraan diskusi


No comments:

Post a Comment

Kata Bijak :