"SELAMAT DATANG DI BLOG INI - SEMOGA ANDA MENDAPATKAN APA YANG ANDA CARI DI SINI"

Tuesday, June 25, 2013

Manajemen stres

     MANAJEMEN STRES       



Dalam sebuah organisasi, baik seorang pimpinan maupun karyawan, dapat saja mengalami stres yang dakibatkan baik oleh rutinitas pekerjaan (kejenuhan pada pekerjaan yang itu-itu saja), bertambahnya beban kerja, menghadapi tingkah laku pimpinan atau karyawan yang bertentangan dengan keinginan atau harapan, dan sebagainya. Banyak faktor yang dapat membuat orang mengalami stres di tempat kerja.  Apabila mengalami stres, bagaimanakah  cara kita mengatasinya? Berikut ini kami sajikan kutipan modul Manajemen Stres yang disusun oleh Daniel Doni. 


Manajemen stress
 oleh : Daniel Doni


Pendahuluan


Stres, cenderung dipandang negatif oleh masyarakat. Seringkali kata- kata stres dianalogikan ke arah stres destruktif : stres karena putus dengan kekasih, stres karena di PHK, stres menghadapi Boss yang otoriter, stres karena beban kerja yang tidak masuk akal, dan sebagainya. Padahal, stres, apabila dimanage dengan tepat, justru membantu kita untuk senantiasa meningkatkan kompetensi ataupun performa kita.

Dalam modul ini, akan dibahas berbagai hal mengenai stres dalam organisasi dan bagaimana cara untuk memanage stres sehingga stres bisa dirasakan sebagai stres yang konstruktif.

Definisi Stres


Mc Shane and Von Glinow (2003, 198) mendefinisikan stres sebagai : “an adaptive response to a situation that is perceived as challenging or threatening to the person’s well being“.

Dalam definisi itu, stres lebih mengarah kepada reaksi seseorang terhadap kondisi atau pun situasi yang dia alami, dan bukan mengarah ke kondisi atau pun situasi itu sendiri. Merujuk pada definisi tersebut, stres dipandang sebagai suatu proses adaptasi seseorang terhadap suatu situasi yang dianggap menantang atau menghambatnya.

>> Selanjutnya.. klik di sini
==============================

Penyebab Stres (Stressor)


Mc Shane and Von Glinow (2003, 200) mendefinisikan stressor sebagai : “the cause of stress, including any environtmental conditions that place a physical or emotional demand on the person”. Stres, dapat timbul mulai dari kehidupan pribadi tiap orang, misalnya hubungan kekerabatan, rumah tangga

>> Selanjutnya.. klik di sini
==============================

Akibat yang ditimbulkan oleh stres


Beberapa akibat yang sering terjadi akibat stres adalah :

1.     Physical Outcomes, yaitu akibat stres yang berimplikasi pada fisik seseorang. Seringkali stres yang tidak termanage dengan baik, akan membuat fisik seseorang menjadi lemah dan akhirnya sakit, bahkan berujung pada kematian. Banyak kasus hipertensi, gagal jantung, gangguan pernafasan, gangguan seksual, hingga kematian.

>> Selanjutnya.. klik di sini
==============================

Managing Work-Related Stress


Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memanage work-related stress diantaranya :

Remove the stressor, yaitu memanage stres dengan meremove stressor tersebut. Dalam hal ini, orang yang mengalami stres dituntut untuk secara aktif meremove stressor tersebut.

>> Selanjutnya.. klik di sini
==============================

Wawasan Praktis :


5 Kesalahan fatal yang sering dilakukan counsellor dalam menghandle orang yang sedang mengalami stres :

1. Tidak memperhatikan bahasa tubuh orang yang bersangkutan.
Seringkali dalam melakukan konseling, orang tidak memperhatikan bahasa tubuh ’’pasiennya.

>> Selanjutnya.. klik di sini
==============================

When you involved in stress situation


Ketika anda sedang mengalami situasi stres, ada beberapa langkah awal yang dapat anda lakukan sebelum anda memilih strategy untuk menuntaskan stres anda :

1. Tetaplah tersenyum
Ketika stres melanda anda, langkah termudah yang anda lakukan untuk menenangkan pikiran adalah tetap tersenyum

>> Selanjutnya.. klik di sini
==============================

Management in Action


Tahap-tahap melakukan counselling terhadap karyawan yang stres :

Tahap 1 : Diagnosis
Pada tahap ini, anda melakukan pendekatan pada karyawan yang stres tersebut. Lakukan pembicaraan yang mempererat hubungan, tanggalkan jauh-jauh atribut bahwa anda adalah pimpinan. Apabila pasien anda bersikap defensif, tentramkan dia, yakinkan bahwa saat ini, anda bukanlah pimpinan, namun saudara atau sahabatnya.

>> Selanjutnya.. klik di sini
==============================

Referensi Modul ini dapat dilihat di bawah ini :




No comments:

Post a Comment

Kata Bijak :